[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sabtu (26/11/22), Fakultas Keperawatan Universitas Jember menerjunkan mahasiswa semester 5 sebagai tugas PBL atau praktik belajar lapang guna mengasah keterampilan pada lingkup keperawatan komunitas dan keluarga. Kegiatan yang dilaksankana selama tiga minggu oleh mahasiswa ini bertempatan di 4 kecamatan yang bebeda yaitu Bintoro, Jumerto, Banjarsengon, Slawu dan Baratan.
“Kegiatan ini dilaksanakna oleh 4 kelas yang satu kelasnya kira-kira ada 40 anak, kegiatan ini merupakan 1 sks dari matkul keperawatan keluarga dan komunitas.” Kata Hanny Rasni selaku dosen pengampu mata kuliah keluarga. “Digunakan system blok, PBL ini dialokasikan pada 3 minggu terakhir”, terangnya. Hanny juga menambahkan bahwa kedua mata kuliah ini merupakan ilmu yang kompleks, karena selain ilmu yang dipelajari selama perkuliahan mereka juga diajari ilmu social, mereka akan mengkaji apa kebutuhan kesehatan pada komunitas dan keluarga tersebut dan melatih masayarakat untuk lebih trampil dalam mencegah masalah dan mandiri menangani masalah kesehatan.
Menurut Murtiyana Indah salah satu mahasiswa Fakultas Keperawatan mengaku bahwa dirinya dapat merasakan bagaimana rasanya terjun langsung memberikan asuhan keperawatan pada komunitas dan keluarga, “Masyarakat biasanya tidak sadar akan suatu masalah yang ada, seperti desa yang saya dan kelompok saya sambangi yaitu RW 009 Slawu, banyak dari mereka yang mengalami hipertensi”. Murtiyana juga mengatakan bahwa tantangan yang ada berupa mengubah mindset dari hal yang biasanya menjadi kebiasaan pada penduduk.
Kegiatan yang dilaksanakan para mahasiswa di desa-desa tersebut merupakan hasil maniestasi dari kegiatan yang sudah dilakukan mahasiswa dalam menggali permasalahan didesa tersebut. “Kami memberikan promosi kesehatan berupa promosi kesehatan mencegah stunting pada balita dan memasak bersama para ibu” terang Lia Azizah mahasiswa Fakultas Keperawatan.
“Dengan dilaksanakan PBL ini kami merasa semangat dalam menggali apa saja yang ada pada suatu keluarga dan komunitas, karena sangat terasa perbedaannya apalagi dalam hal komunikasi” terang Murtiyana. Hanny selaku pengampu berharap dengan adanya PBL ini, mahasiswa mampu mengasah keterampilan mereka, “Biasanya mahasiswa itu senang tau bahwa ilmu yang selama mereka pelajari itu bermanfaat” Tambahnya.
Penulis : Isna Zukhrofa (Fakultas Keperawatan)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]