Jember, 5 Mei 2014
Istilah Suster merupakan istilah yang sering disandangkan untuk seseorang yang berprofesi sebagai mitra dokter di Rumah Sakit (RS). Namun kedepan istilah suster ataupun mantri (perawat laki-laki) tidak akan lagi digunakan. Sebutan suster/mantri sudah mulai digantikan dengan istilah Ners.
Ns. Roymond Simamora, M.Kep Dosen Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD) Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Jember menjelaskan, istilah Ners merupakan istilah pengganti yang diberikan kepada perawat yang sudah menyelesaikan pendidikan akademik pada Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1) dan Program Pendidikan Profesi Ners.
“Panggilan Ners akan menggantikan suster maupun mantri, untuk itu perlu sosialisasi, agar masyarakat tau makna dari perubahan tersebut,” ujar Roymond. Roymond menambahkan, adanya tuntutan profesionalisme didalam tubuh keperawatan, meminta keperawatan menata kembali sistem pendidikannya, dimana pendidikanlah yang dianggap sebagai pabrik penghasil tenaga keperawatan.
Menurutnya untuk mendukung pencapaian profesionalisme keperawatan tersebut, sistem pendidikan keperawatan bergeser dari pendidikan vocasional (D3 keperawatan) ke jenjang pendidikan First line profesional degree, yaitu program pendidikan profesional tahap pertama yaitu pendidikan sarjana keperawata
n dan program pendidikan profesi Ners.
Lebih jauh Roymond menjelaskan untuk melahirkan para lulusan yang berkualitas, PSIK Universitas Jember kini telah membuka Program Pendidikan Profesi Ners, setiap sarjana keperawatan lulusan dari PSIK Universitas Jember berhak untuk menempuh Program Pendidikan Profesi Ners, sehingga nantinya mereka akan mendapatkan dua gelar sekaligus, yaitu: gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan gelar profesi Ners (Ns)
“Tujuan dibukanya pendidikan Profesi Ners ini untuk mempersiapkan para lulusan yang berkualitas melalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar diklinik ataupun dilapangan secara komprehensif,” ujarnya. Menurutnya dengan adanya pendidikan profesi tersebut para lulusan PSIK Universitas Jember akan memiliki kemampuan professional.
Roymond menambahkan setelah menempuh pendidikan profesi Ners mereka akan menjadi tenaga pendamping kesehatan yang tidak saja ahli dalam menerapkan konsep dan teori, tetapi juga mampu melaksanakan asuhan keperawatan. Selain itu mereka juga harus mampu mendokumentasikan seluruh proses keperawatan serta mengelola pelayanan keperawatan.
“Kami ingin seluruh lulusan PSIK Universitas Jember tidak hanya matang dalam ranah konsep ataupun teori saja. Namun lebih dari itu mereka juga harus mampu mengaplikasikannya dengan baik dan professional, dan itu akan mereka dapatkan setelah menempuh program pendidikan profesi Ners,” (Roymond/Mj)